Oleh: cahayapelangi | Oktober 3, 2011

Membangun Character Bangsa

KHUTBAH IDUL KURBAN 1431 H/2010 M DI KAMPUS AL-ZAYTUN

MEMBANGUN CHARACTER BANGSA

Hari ini, rabu 17 November 2010 kita mereyakan Idul
Qurban 1431 H. Alangkah baiknya jika kita sekarang ini lebih banyak melihat
kedalam hati nurani masing-masing, menyatakan introspeksi, bertanya kepada diri
masing-masing : untuk apa sebenarnya kita dilahirkan ke dunia ini ?

Kita dilahirkan bukan untuk yang lain-lain, kita
dilahirkan dan dihidupkan didunia ini, untuk mengabdi kepada Pencipta kita,
mengabdi kepada Pembuat sesama hidup, yaitu Tuhan Robbulalamin.

Kemudian dapatkah kita mengabdi kepada Tuhan
Robbulalamin kalau kita tidak memiliki moral hidup terhadap sesama, sesama
mahluk, sesama renik-penik yang hidup disemesta alam ini ?.

Pengabdian kepada Tuhan Robbulalamin mengandung makna :
Rukun damai sesama manusia dan sesama bangsa, karena pengabdian kepada Tuhan
Robbul�alamin kita mengajak semua manusia hidup rukun damai, saling kerjasama,
membantu satu sama lainnya, saling mengangkat derajat hidup masing-masing, baik
lahir maupun batin, jasmani maupun ruhani.

Dalam kaitannya dengan bangsa, kita harus memiliki
kemauan hidup sebagai bangsa yang kuat sehingga existensi kehidupan  bangsa ini terus berkelanjutan . Namun
berkelanjutan hidup sajapun belumlah cukup, Hidup bangsa barulah dinamakan
hidup sejati jika hidupnya memiliki arah dan mempunyai isi . Hidup bangsa
barulah sejati jika hidupnya tidak kosong, namun memiliki tujuan yang jelas,
sehingga menjadi bangsa yang berwatak .

Untuk itu diperlukan suatu pembinaan watak bangsa, yakni character
building
, yaitu membina watak membina rokh membina semangat, yang kaitannya
adalah membangun batin manusia, yang mempengaruhi segenap pikir dan tingkah
laku, budipekerti maupun tabiat.

Membangun character menjadi sangat diperlukan
dalam memaknai kehidupan merdeka yang telah dicapai oleh bangsa kita atas
karunia Allah. Pendahulu kita telah menghantarkan Hidup Merdeka dari kehidupan
kolonialis dan imperialis penjajah, karena mereka memiliki kegigihan. Gigih
telah menjadi watak mereka, sehingga mampu menghantar dan mewujudkan
Kemerdekaan kepada bangsanya, mereka itulah para pahlawan.

Para pahlawan telah membangun Gegap gempita kertaning
bumi Indonesia (kegigihan) . Diwujudkan dalam bentuk Proclamation of
Independence
  dan Declaration of
Independence
sekaligus !

Mengapa mereka bisa ? karena jasad mereka memiliki batin
yang penuh semangat, memiliki roh yang gilang gemilang dan watak yang gigih.

Membangun character bangsa adalah membangun
pandangan hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, rahasia hidup serta pegangan
hidup suatu bangsa. Sebagai bangsa, bangsa Indonesia telah memiliki pegangan
hidup yang jelas. Dimulai sejak dikumandangkannya Proclamation of
Independence
Indonesia dan dicetuskannya Declaration of
Independence
daripada Indonesia, sebagai cetusan kemerdekaan dan dasar
kemerdekaan, sekaligus menghidupkan kepribadian bangsa Indonesia dalam arti
kata yang seluas-luasnya, meliputi kepribadian politik, kepribadian ekonomi,
kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan atau kepribadian nasional .

Untuk mendalami nilai-nilai yang terkandung didalam Declaration
of Independence Indonesia
, ada baiknya kita membanding dengan Declaration
of Independence Amerika
, yang dicetuskan oleh Thomas Jefferson, dan Manifesto
Komunis
yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Frederich Engles,
yang semuanya itu adalah sangat progresiif pada zamannya masing-masing. Declaration
of Independence Amerika
menuntut : Hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar
kebahagiaan bagi semua manusia. Dan  Manifesto
Komunis
mengatakan bahwa : Jikalau kaum proletar diseluruh dunia
bersatu padu dan menghancurkan kapitalisme, mereka tak akan kehilangan
barang lain daripada rantai belenggunya sendiri, dan sebaliknya akan memperoleh
sutu dunia yang baru.

Kita bangsa Indonesia melihat bahwa Declaration of
Independence Amerika
itu tidak mengandung keadilan sosial atau sosialisme,
dan kita melihat bahwa  Manifesto
Komunis
itu masih harus dipertinggi jiwanya dengan Ketuhanan Y.M.E.

Oleh itu kita hormat kepada para pahlawan bangsa yang
telah meletakan nilai-nilai kemerdekaan dan nilai-nilai Declaration of
Independence Indonesia,
sehingga dengannya mampu mengikat Bangsa Indonesia
kepada beberapa prinsif sendiri, dan memberitahu kepada seluruh dunia apa
prinsip-prinsip kita itu.

Prinsip-prinsip itu dihimpun oleh pernyataan kemerdekaan
dan ketegasan jawab, untuk apa merdeka ! Untuk apa kemerdekaan itu ? Jawabannya
tegas !. Kemerdekaan untuk Bersatu. Kemerdekaan untuk Berdaulat. Kemerdekaan
untuk Adil dan Makmur . Kemerdekaan untuk Memajukan Kesejahtraan Umum.
Kemerdekaan untuk Mercerdaskan Kehidupan Bangsa. Kemerdekaan untuk Ketertiban
Dunia. Kemerdekaan untuk Perdamaian Abadi. Kemerdekaan untuk Keadilan Sosial.
Kemerdekaan yang Berkedaulatan Rakyat. Kemerdekaan yang didasari oleh Iman
kepada Tuhan Y.M.E. Kemerdekaan yang Berkemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Kemerdekaan yang berdasar kepada Persatuan Indonesia. Kemerdekaan yang berdasar
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Kemerdekaan yang mewujudkan suatu Keadialn Sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua itu tercantum didalam Mukaddimah
Undang-undang Dasar Negara Indonesia (Declaration of Independence of
Indonesia
).

Prinsip-prinsip tersebut telah jelas ! Semua itu harus
menjadi kepribadian Bangsa Indonesia, menjadi sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang Indonesia, atau bangsa Indonesia, yang dapat membedakannya dari
orang atau bangsa lain.  Yakni watak yang
menonjol yang ada pada banyak warga suatu kesatuan bangsa Indonesia, yakni
kepribadian Nasional Indonesia.

Prinsip-prinsip tersebut, merupakan Amanat Kemerdekaan
Indonesia, Amanat Rakyat Indonesia, Amanat Bangsa Indonesia, yakni mereka yang
telah tiada, mereka yang hari ini ada dan mereka yang akan ada dikemudian hari,
yang sering disebut oleh Bangsa Indonesia sebagai   Amanat Penderitaan Rakyat” .

Disaat bangsa Indonesia dalam suasana memperingati Hari
Pahlawan 10 November, dan merayakan Idul Adha ini marilah kita sebagai bangsa,
bercermin, dan kaca cermin yang kita gunakan adalah cita-cita kemerdekaan
Indonesia, yakni : Merdeka untuk Bersatu, Berdaulat, Adil Makmur, Memajukan
Kesejahtraan Umum, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Ketertiban Dunia, Perdamaian
Abadi, Keadilan Sosial, Berkedaulatan Rakyat, Iman kepada Tuhan Y.M.E.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di
Pimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawatan/Perwakilan , mewujudkan
Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Dari cermin tersebut kita dapat bertanya sudah seperti
yang dikehendaki oleh amanat kemerdekaankah Kepribadian Nasional Bangsa
Indonesia ?.

Kepribadian Nasional yang meliputi kepribadian politik
kepribadian sosial kepribadian kebudayaan, semu, semestinya berkiblat kepada
cita-cita utama atau amanat kemerdekaan dan deklarasi kemerdekaan Indonesia
yang jelas tersebut.

Oleh karenanya, menciptakan dan mewujudkan kesadaran
terhadap jiwa kemerdekaan dan deklarasi kemerdekaan itu, harus terus
diusahakan, dalam bentuk program nasional, dituangkan dalam bentuk pendidikan
yang jelas, yang dapat dijiwai oleh segala lapisan rakyat Indonesia. Diberikan
sejak usia dini, dibangku sekolah, dikancah organisasi massa, diarena partai
politik disegala kesempatan pelaksanaan kaderisasi, sehingga dapat dijiwai oleh
segenap warga negara.

Membangun chracter bangsa rujukannyapun jelas
yakni merujuk kepada jiwa proklamasi dan deklarasi kemerdekaan. Kita sebagai
bangsa harus yakin dan meyakini bahwa jiwa tersebut tetap relevan dengan perubahan
zaman yang sekarang terjadi. Cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia sangat
universal, manusiawi adanya, sehingga tidak akan terhambat oleh kemajuan zaman
apapun bentuknya. Adapun bila disaat-saat ini, terjadi kesunyisenyapan bangsa
Indonesesia terhadap cita-cita kemerdekaan dan deklarasi kemerdekaannya, itulah
suatu kelengahan, yang harus segera disadarkan kembali, digugah kembali,
diyakinkan kembali, tidak ada kata terlambat dalam membangun suasana sadar.

Adapun bentuk perubahan dunia, seluruh ummat manusia
didunia ini tetap mendambakan perikemanusiaan, perdamaian, persahatan antar
bangsa bebas dari penindasan antar sesama maupun antar negara, dan hal itu
merupakan kandungan cita-cita kemerdekaan dan deklarasi kemerdekaan Indonesia.

A. S. Panji Gumilang

Syaykh al-Zaytun


Tinggalkan komentar

Kategori